1. Menggunakan komputer hanya untuk administrasi
Kadang-kadang guru menggunakan komputer hanya untuk membuat perangkat pembelajaran / administrasi kelas. Padahal komputer bisa digunakan untuk keperluan lain, yang menyangkut kebutuhan siswa dan proses pembelajaran. Apalagi jika sekolah anda dilengkapi dengan sarana wi-fi. Maka penggunaan komputer oleh guru seharusnya lebih luas lagi. Misalnya: guru bisa mencari referensi materi yang hendak diajarkan, baik berupa teks, gambar, slide atau film. Guru bisa juga memanfaatkan komputer untuk membuat blog sebagai sarana e-learning untuk siswa. Guru bisa memanfaat e-mail untuk mengirim dan menerima tugas-tugas siswa, dan sebagainya.
2. Tidak memback-up data
Memback-up data berarti membuat data cadangan. Membuat data cadangan berarti menyimpan file di dua tempat penyimpanan yang berbeda. Membuat data cadangan adalah suatu hal yang penting bagi guru. Data-data guru seperti silabus, RPP, apalagi daftar nilai siswa yang disimpan dalam bentuk file, jika hilang atau terhapus oleh sebab apapun, akan berakibat sangat fatal. Guru tidak mungkin membuat penilaian ulang, karena jelas hasilnya tidak akan sama. Oleh sebab itu, membuat data cadangan sangat penting. Jika guru menyimpan data dalam bentuk file, baik di komputer sendiri maupun komputer sekolah, perlu membuat data cadangan. Caranya dengan menyimpan ulang di flashdisk, di CD atau bisa juga langsung dicetak untuk disimpan.
3. Memperlakukan komputer sekolah seperti komputer di rumah
Sebagai guru sebaiknya anda tidak melakukan ini. Jika anda memang harus menggunakan komputer sekolah, maka sebaiknya benar-benar anda pergunakan untuk kepentingan sekolah dan profesi anda sebagai guru. Jangan sampai anda menggunakan komputer sekolah untuk kepentingan pribadi yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan sekolah, pendidikan dan profesi anda. Misalnya saja, anda menggunakan komputer sekolah untuk keperluan bisnis, mengedit foto keluarga, mengedit video keluarga, menghabiskan waktu dengan facebook dan sebagainya. Lebih bagus jika anda mempunyai laptop sendiri untuk kepentingan profesi anda.
4. Tidak melakukan kontrol terhadap komputer yang digunakan oleh siswa
Jika sekolah anda sudah dilengkapi dengan sarana wi-fi, sebaiknya anda tidak membiarkan begitu saja para peserta didik menggunakan laptop. Di satu sisi, memang berdampak positif. Siswa mudah belajar dan menambah referensi pelajaran mereka dari internet. Tetapi anda juga harus sering memeriksa laptop mereka untuk menghindari masuknya konten-konten negatif yang sama sekali tidak berhubungan dengan materi pelajaran, bahkan cenderung akan merusak moral mereka. Begitu juga terhadap komputer-komputer yang ada di laboratorium komputer, laboratorium bahasa atau ruang multimedia yang sering dipakai siswa. Komputer-komputer itu harus sering di cek isinya dan selalu dipasang software filter.
5. Mengabaikan minat anak terhadap teknologi
Pernah saya tulis sebelumnya (di sini) bahwa peserta didik sekarang hidup di era teknologi informasi dan komunikasi. Oleh sebab itu guru harus mempertimbangkan untuk menggunakan TIK dalam proses pembelajaran, sehingga akan mampu meningkatkan minat peserta didik terhadap mata pelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar